Situs Biting Kabupaten Lumajang
Berdasarkan cerita rakyat, pendiri benteng di wilayah ini adalah Menak Koncar yang menjabat sebagai Adipati Majapahit. Graaf dan Pigeaud (1865) menyebutkan Menak Koncar sebagai tokoh legendaris yang dianggap masyarakat sebagai penguasa Lumajang pada akhir masa kerajaan Majapahit. Peristiwa tersebut terjadi sekitar abad XIV Masehi. Diduga yang dimaksud dengan Menak Koncar adalah orang yang memiliki hubungan dengan Nambi, yaitu Arya Wiraraja.
Situs Biting yang berada di Dusun Biting, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, merupakan benteng dan pemukiman dari masa Majapahit hingga kerajaan Mataram Islam. Hal ini didasarkan atas hasil penelitian arkeoogi dan cerita rakyat. Hasil penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Situs Biting merupakan benteng dan pemukiman yang berkaitan dengan sejarah kerajaan Majapahit. Menurut Schrieke (1957), Nambi memperkuat tentara Lumajang dan membangun benteng pertahanan di Kuta Renong karena kecewa terhadap pemerintah Kerajaan Majapahit yang tidak memenuhi janjinya untuk memberi kekuasaan Arya Wiraraja di “Lamajang Tigang Juru”, yang meliputi daerah Lumajang, Panarukan, dan Blambangan. Pada tahun 1316 M, Nambi dan kekuatannya dapat ditumpas oleh pasukan Jayanegara di Pajarakan dan Lumajang kembali di bawah kekuasaan Majapahit. Selanjutnya daerah Lumajang oleh Hayam Wuruk diserahkan kepada puteranya yaitu Bhre Wirabhumi (Slametmulyana, 1979). Toponim “Kuto Renong” saat ini berubah menjadi Kutorenon, yang menjadi daerah pemukiman dan pertanian serta lokasi tinggalan-tinggalan purbakala.